Ada banyak alasan mengapa melek media dan melek informasi dewasa ini sangat dibutuhkan masyarakat. Utamanya, karena perkembangan teknologi media telah mengubah kehidupan.
Bukan saja negara-negara di Amerika, atau di Eropa, bahkan UNI EROPA, memiliki dewan yang membahas isu ini secara serius. Literasi media bukan sekadar wacana.
Bukan saja karena kekhawatiran ekspansi budaya yang di luar kendali, tetapi juga persoalan pendidikan bagi generasi mendatang, menyambut era baru teknologi informasi komunikasi.
Media memainkan peran penting dalam sosialisasi kaum muda, sebuah fenomena yang telah mendapatkan momentum. Kebudayaan selama ini turun-temurun melalui berbagai jenis media yang sudah dikenal.
Ini menyiratkan perubahan berbagai pihak yang mendampingi perkembangan anak dan remaja. Perubahan yang harus memungkinkan mereka untuk menyesuaikan dengan fenomena ini.
Dongeng untuk anak, misalnya, kini tak sekadar kisah heroik yang dibacakan orang tua menjelang anak tidur. Dongeng-dongeng itu sudah ada di internet, ada di video game, di buku komik, dan film-film.
Para pendamping anak, bisa orang tua atau guru, perlu melek media dan melek informasi agar bisa mengikuti perkembangan, tetap relevan bagi anak dan remaja.
Berikut beberapa alasan yang dikemukakan UNESCO, dalam dokumen “Teacher Training Curricula for Media and Information Literacy“:
Ekonomi
ICT telah menjadi jantung perkembangan ekonomi dunia dewasa ini. Ia telah berperan luas, baik dalam hubungan bisnis, atau dalam kehidupan sehari-hari. Kasus outsourcing tenaga kerja audit keuangan dari Amerika ke India misalnya, membuktikan bahwa lapangan kerja tidak lagi terbatas pada wilayah geografi.
India tak perlu mengirim TKI (Tenaga Kerja India) ke Amerika, melainkan mereka mengerjakan banyak hal urusan bisnis perusahaan besar di Amerika, melalui ICT. Tenaga kerja India, dapat melakukannya di India. Kemampuan menguasai ICT jelas dapat membuka akses menuju lapangan kerja baru.
Sosial
Urusan bersosialisasi, merupakan salah satu aspek yang menikmati kemewahan luar biasa dengan perkembangan ICT. Bersosialisasi, kini tidak saja dapat dilakukan tatap muka secara fisik, tetapi juga bisa secara maya.
Pertemuan banyak orang dari berbagai latar belakang budaya, membutuhkan pemahaman terhadap etika global yang dapat diterima bersama. Melek media dan melek informasi berperan sangat penting dalam menjaga hubungan sosial lintas budaya ini terjadi tanpa hambatan atau konflik.
Politik
Demokratisasi dan globalisasi telah berlaku di banyak negara di dunia. Sebaga warga negara, keterlibatan dalam hal politik juga sangat terbantu dengan adanya ICT. Komunikasi Presiden Obama dengan rakyat Amerika melalui Facebook, kicauan di Twitter yang merespons berbagai peristiwa politik baik di tingkat nasional maupun tingkat dunia, telah mendorong keterlibatan yang lebih konkret di masa kini.
Perkembangan perilaku warga negara yang aktif, partisipatif, dan demokratis melalui ICT hanya dapat bermakna positif jika penggunaannya proporsional, seperti yang dijelaskan dalam kompetensi melek media dan melek informasi.
Pendidikan
Pewarisan budaya dari generasi ke generasi, sosialisasi warisan budaya leluhur, dan pendidikan budaya bagi generasi muda, sangat tergantung pada peran media dan teknologi informasi.
Media seharusnya bisa menjadi arus utama penyebaran kebudayaan, melalui penyebaran nilai-nilai dan ilmu pengetahuan baru, sementara ICT akan menjadi alat yang tak terpisahkan dalam sistem pendidikan bagi orang dewasa.
Di sinilah peran melek media dan melek informasi menjadi penting, karena pada akhirnya media bukan sesuatu yang bisa dikendalikan dengan mudah. Perlu upaya memilih dan memilah tayangan media yang tepat sebagai sarana belajar.
Kebudayaan
Media mampu mendorong apa yang dipikirkan orang, dan cara orang bertindak terhadap suatu kasus. Peran media sebagai penyampai informasi, yang seringkali tidak bebas nilai, punya pengaruh dalam membentuk sudut pandang.
Kebudayaan kontemporer yang tersampaikan melalui media, perlu didorong ke arah pembudayaan saling menghormati keberagaman, karena kita hidup di era lintas geografis, sehingga perbedaan mendasar seperti etnis, bahasa, atau nilai kehidupan bisa dipahami sebagai keberagaman, bukan sebagai sumbu untuk memantik peperangan.
Kesehatan dan Kesejahteraan
Melek Media dan Informasi pada akhirnya juga berpengaruh pada kesehatan dan kesejahteraan manusia, terutama pada dua hal besar; Perkembangan Profesi Kesehatan, dan Hak-hak atas informasi yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Terutama yang berkaitan dengan hak atas informasi kesehatan dan kesejahteraan, banyak sekali informasi publik yang berkaitan dengan ini, yang harus dapat diakses masyarakat.
Persoalannya bukan sekedar akses yang sudah dibuka, tetapi bagaimana masyarakat yang melek media dan melek informasi, dapat mendayagunakan akses tersebut demi kehidupannya, dan lingkungannya.
Unavodable….the more we know (melek media-red), the more we don’t know. So?…
Heuheu… Keep learning… keep searching, keep asking 😀