Merasa tidak perlu menyembunyikan sesuatu karena tak ada yang harus disembunyikan, bukan alasan untuk abai data pribadi di ruang terbuka seperti internet. Lebih baik waspada, daripada menyesal.
Banyak yang berpikir bahwa apa yang bisa diketahui orang lain tentang diri sendiri melalui data yang dibagikan, terkesan remeh-temeh: “Siapa yang peduli jika saya penggemar musik dangdut, membeli sepatu meski tidak butuh, atau merencanakan liburan setahun sebelumnya?”
Masalahnya, apa yang terjadi dengan data tentang diri Anda itu? Pola yang intim muncul ketika data-data tersebut dikumpulkan bersama: Kebiasaan, mobilitas, hubungan, preferensi, kepercayaan. Rahasia pribadi Anda dapat terungkap oleh mereka yang menganalisis dan mengambil keuntungan dari kumpulan data tersebut. Misalnya kalangan pebisnis dan pialang data.
Data tentang diri atau data pribadi (bisa juga informasi pribadi), merupakan segala sesuatu yang secara langsung dapat mengidentifikasi individu. Contohnya nama seseorang, nama panggilan, nama keluarga, nomor telepon, nomor HP, nomor KTP, nomor SIM, atau informasi pengenal pribadi lainnya.
Materi berikut diadaptasi dari Data Detox, yang dikembangkan oleh Tactical Tech. Ia adalah organisasi asal Berlin yang bekerja di multi bidang; teknologi, hak asasi manusia, dan kebebasan sipil. Materi Data Detox Kit berada di bawah lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International license.
Ubah nama perangkat
Pada titik tertentu, Anda mungkin telah “menamai” profil Wi-Fi, dan/atau jaringan Bluetooth ponsel Anda. Mungkin juga, nama itu muncul secara otomatis merupakan setelan awal saat pertama kali digunakan.
Hal ini berarti bahwa “Ponsel Anda” adalah nama yang terlihat oleh pemilik jaringan Wi-Fi saat terkoneksi, juga pada Bluetooth, oleh semua orang dengan koneksi Bluetooth di area tersebut.
Dalam situasi yang lain, Anda tentu tidak akan mengumumkan nama begitu saja saat memasuki kafe, restoran, atau bandara. Demikian pula seharusnya ponsel Anda juga tidak berkoar-koar tentang identitas Anda di tempat umum.
Anda bisa mengubah nama ponsel Anda menjadi sesuatu yang kurang mengidentifikasi secara pribadi, namun masih cukup unik bagi Anda.
Bersihkan jejak lokasi
Meskipun data lokasi Anda tampak hanya seperti informasi yang acak, ketika dihimpun sebagai satu kumpulan data, bisa mengungkapkan detail penting tentang diri serta kebiasaan Anda. Contohnya informasi tentang tempat tinggal, tempat bekerja, dan tempat nongkrong bersama teman-teman. Itulah mengapa data sangat dicari oleh banyak perusahaan dan pialang data.
Mungkin terlihat normal jika, katakanlah, aplikasi peta memiliki akses ke tempat Anda berada saat itu. Tetapi Anda mungkin terkejut melihat berapa banyak aplikasi yang punya izin untuk mengakses lokasi. Itu seperti mengumumkan kepada dunia di mana Anda berada.
Anda bisa meninjau kembali izin akses masing-masing aplikasi serta matikan layanan lokasi. Perhatikan aplikasi yang sebenarnya tidak butuh layanan tersebut (apa iya game benar-benar perlu tahu di mana Anda berada?) serta beberapa pihak yang tidak diinginkan.
Anda dapat juga mematikan informasi lokasi untuk seluruh ponsel kapan pun tidak menggunakannya secara aktif. Hal ini juga bisa lebih menghemat baterai ponsel. Anda dapat menyalakannya kembali ketika perlu menggunakan peta atau aplikasi cuaca, misalnya.
Rapikan aplikasi
Aplikasi media sosial, game, dan aplikasi cuaca tertarik dengan data Anda. Mereka pun mungkin telah mengumpulkan cukup banyak lewat peranti komunikasi yang Anda pakai.
Menyingkirkan aplikasi acak yang tidak pernah digunakan di ponsel bisa menjadi cara ampuh untuk mendetoksifikasi jejak digital. Plus, merapikannya juga bisa menambah ruang (kapasitas penampung data) di ponsel, mengurangi penggunaan data, serta menambah umur baterai. Hal ini bahkan dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan, tergantung pada aplikasinya.
Membersihkan aplikasi dapat membuat sebuah perbedaan signifikan dalam hal seberapa banyak data yang bisa diakses perusahaan (atau pihak lain) untuk membuat profil Anda. Pada beberapa aplikasi, ada alternatif lain yang melakukan fungsi serupa, tetapi tidak mengumpulkan atau menjual data Anda kepada orang lain.
Jika terasa berat untuk mengganti aplikasi-aplikasi yang telah Anda gunakan, coba mulai dengan satu atau dua dahulu. Sebagai permulaan, lihat peramban Anda: bisakah Anda menggantinya dengan Firefox, Chromium atau layanan lain yang lebih privat?
Apakah ingin lebih banyak tips dalam merapikan aplikasi? Coba pembersih aplikasi!
Kurangi jejak digital
Peramban di ponsel Anda menyimpan banyak informasi tentang Anda – lokasi, apa saja yang dicari, situs web mana yang digunakan – dan dapat memberikan informasi itu ke orang lain. Anda dapat memperoleh kembali kontrol atas beberapa informasi itu dengan membuat beberapa perubahan.
Ponsel, tablet, dan komputer cenderung sudah dipasangi peramban bawaan yang tidak memprioritaskan privasi. Anda bisa unduh dan gunakan peramban yang bisa membuat aktivitas berselancar lebih privat, melindungi diri dari pelacak.
Untuk penguat privasi, Anda bisa memasang pengaya atau ekstensi (program mini yang mudah dipasang untuk peramban Anda yang dapat menjadikan aktivitas daring lebih privat). Firefox misalnya, menawarkan banyak cara lain untuk semakin memperkuat peramban Anda.
Copot label/tag
Apakah Anda berkontribusi pada pengumpulan data teman dengan memberi mereka label atau tag di foto dan unggahan di masa lalu? Ringankan beban data mereka (sekaligus rasa bersalah) dengan mencopot label/tag pada sebanyak mungkin foto dan/atau unggahan.
Dorong teman, keluarga, dan rekan kerja untuk turut mengendalikan data yang sulit dikontrol itu. Jika kita semua bekerja bersama untuk mengontrol jejak data, kita bisa saling membantu proses detoksifikasi satu sama lain.
Jangan ragu, mulailah mengambi alih kontrol terhadap data pribadi Anda. Jika langkah-langkah ini bermanfaat, tengok juga tips Kurangi Google dalam Hidup Anda atau Benahi Profil Media Sosial Anda di situs Data Detox. Atau, jika hanya ingin mengurangi penggunaan ponsel, cek tips bertajuk Ponsel Pintar untuk Kebiasaan Pintar.
*Photo by Mikhail Nilov from Pexels