Beranda  »  Sorotan Media   »   Pasar NFT Tidak Runtuh, Tapi Bergeser

Pasar NFT Tidak Runtuh, Tapi Bergeser

Oleh: Melekmedia -- 2 September, 2025 
Tentang:  –  Komentar Anda?

a cage with colorful wire

Pasar Non-Fungible Token (NFT) menghadapi tantangan berat pada 2025. Data terbaru menunjukkan penurunan volume perdagangan hingga 93% sejak memuncak pada 2021. Para pelaku industri melihat pasar NFT tidak runtuh, melainkan bertransformasi menjadi lebih berkelanjutan.

Dulu seorang Sultan Gustaf Al-Ghozali (22) mendadak heboh lantaran meraup miliran rupiah dari jualan NFT swafoto dirinya. Setidaknya Rp1,5 miliar sudah dikantongi Ghozali dari hasil transaksi ratusan swafoto tersebut berbentuk NFT atau Non-Fungible Token.

Belakangan, laporan DappRadar mengungkapkan fakta mengejutkan tentang kondisi pasar NFT saat ini. Volume perdagangan NFT seni turun drastis dari $2,9 miliar pada 2021 menjadi hanya $23,8 juta di kuartal pertama 2025, mencatatkan penurunan 93%.

Yang lebih mengkhawatirkan, jumlah trader aktif juga anjlok 96%, dari puncak 529.101 trader pada 2022 menjadi hanya 19.575 pada Q1 2025. Meski demikian, penjualan NFT secara keseluruhan masih mencatatkan $2,82 miliar di paruh pertama 2025, turun 4,61% dari semester kedua 2024.

Pergeseran Paradigma: Dari Spekulasi ke Utilitas

Alexander Salnikov, co-founder platform NFT terkemuka Rarible, menawarkan perspektif optimis terhadap kondisi saat ini. Dalam wawancara eksklusif dengan BeInCrypto, ia menegaskan bahwa pasar NFT tidak mengalami keruntuhan, melainkan pergeseran fundamental.

“Dulu, setelah bubble dot-com pecah, headline menyatakan bahwa internet hanya tren sesaat. Tapi ketika lebih banyak perusahaan mengintegrasikan teknologi ke dalam kasus penggunaan sehari-hari, internet menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan,” ujar Salnikov.

Salnikov menekankan bahwa fase spekulatif telah berlalu, dan kini NFT berevolusi menjadi infrastruktur aktual – alat yang digunakan kreator untuk membangun komunitas, produk, dan ekonomi digital baru.

Pemanfaatan NFT tidak lagi sekadar konsep. Kreator menggunakan NFT untuk membership brand, untuk program loyalitas, dan gim untuk identitas pemain. Laporan Binance Research April 2025 menyoroti beberapa kemitraan yang menunjukkan minat terhadap NFT, termasuk:

  • NFT physical-backed Azuki dengan Michael Lau
  • Kolaborasi The Sandbox dengan Jurassic World
  • Karakter anime EGGRYPTO dengan Eparida
  • Platform Soneium Sony bermitra dengan LINE untuk bikin Web3 mini-apps

Pelajaran dari Kerugian Selebriti

Keterlibatan selebriti dalam hype NFT memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya substansi dibanding popularitas semata. Justin Bieber yang membeli Bored Ape #3001 seharga 500 ETH (sekitar $1,3 juta) pada Januari 2022, kini melihat nilai NFT tersebut turun menjadi hanya 13,51 WETH (sekitar $24.174) – penurunan 98,1%.

Data terpisah yang dilaporkan CNBC menunjukkan bahwa pada pertengahan 2023, nilai NFT Bieber diperkirakan hanya sekitar $59.000, memperlihatkan volatilitas ekstrem pasar.

Salnikov berkomentar bahwa “celebrity drops akan datang dan pergi—budaya di baliknya yang menentukan apakah mereka bertahan”. Menurutnya, ketika selebriti memperlakukan NFT sebagai merchandise biasa, hal itu justru menghalangi audiens.

Namun, ketika drop NFT dilakukan dengan sengaja dan benar-benar menyentuh sesuatu yang bermakna seperti musik, fashion, atau fandom, di situlah nilai yang bertahan lama ditemukan.

Platform Besar Mundur, Yang Lain Bertahan

Kondisi pasar yang sulit memaksa beberapa platform besar mengambil langkah mundur. Platform utama seperti Bybit, X2Y2, dan Kraken telah menghentikan layanan NFT mereka karena volume perdagangan yang rendah.

Platform yang tidak tutup mencari jalan alternatif, seperti Magic Eden yang memperluas di luar NFT dengan akuisisi Slingshot. Namun Salnikov menolak strategi ini, menyatakan: “Kami tidak mencoba menambahkan fitur non-NFT hanya untuk tetap sibuk—kami membangun commerce NFT yang benar-benar sesuai dengan komunitas yang menggunakannya”.

Indikator Stabilisasi Muncul

Meski kondisinya masih challenging, beberapa indikator menunjukkan tanda-tanda stabilisasi. NFT trading volume mencapai $4 miliar di Q2 2024,naik 3,7% dari Q1 2024, menunjukkan potensi stabilisasi pasar.

Lebih menarik lagi, meski nilai penjualan turun, jumlah penjualan NFT naik 78% di paruh pertama 2025, menandakan adanya minat baru meskipun pada harga yang lebih rendah.

Salnikov menegaskan bahwa gelombang pertumbuhan selanjutnya bukan tentang mengejar tren, tetapi tentang membuka jenis kepemilikan dan akses baru yang terasa natural bagi generasi internet.

“NFT adalah fiturnya—mereka hanya butuh framing yang tepat”, kata co-founder Rarible tersebut. Ia menjelaskan bahwa pendekatan ini menggunakan marketplace on-chain yang modular dan dapat disesuaikan, di mana kreator dapat menyesuaikannya untuk audiens spesifik mereka.

Era Baru yang Lebih Realistis

Tahun 2025 menandai periode transisi penting bagi industri NFT. Dengan fokus yang bergeser dari hype spekulatif menuju proyek dengan nilai yang lebih berkelanjutan, teknologi NFT mulai menemukan tempatnya sebagai infrastruktur digital yang sesungguhnya.

Sebagaimana dinyatakan Salnikov: “Kami tidak menjual NFT—kami menggerakkan pengalaman yang kebetulan onchain”. Pernyataan ini merangkum filosofi baru industri yang lebih fokus pada utilitas nyata dibanding buzz dan hype semata.

Meski tantangan masih menghadang, stabilisasi bertahap dan fokus pada aplikasi praktis menunjukkan bahwa NFT mungkin sedang memasuki fase kedewasaan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

*Photo by Coinhako via Unsplash

Artikel lain sekategori:

Komentar Anda?


Topik
Komentar
Materi Kursus