
Apakah Anda sering bertanya-tanya, “Anak saya sudah boleh main Free Fire atau Mobile Legends belum, ya?” Pertanyaan ini sangat wajar, mengingat kedua gim ini sangat populer dan sering kali memicu perdebatan di kalangan orang tua dan anak.
Di satu sisi, gim tersebut menawarkan keseruan dan interaksi sosial. Di sisi lain, ada kekhawatiran tentang konten, kecanduan, hingga interaksi dengan pemain lain.
Artikel ini akan memandu Anda memahami lebih dalam tentang rating usia gim dan, yang terpenting, peran Anda sebagai orang tua dalam mengawasi anak ketika mereka bermain.
Mengenal Free Fire dan Mobile Legends
Sebelum kita masuk ke detailnya, mari kita pahami dulu apa sebenarnya kedua gim ini. Baik Free Fire maupun Mobile Legends adalah game online yang sangat populer di perangkat genggam, namun memiliki genre yang berbeda.
- Garena Free Fire adalah game bergenre Battle Royale. Tujuannya adalah menjadi orang atau tim terakhir yang bertahan di sebuah pulau. Pemain akan mencari senjata dan peralatan, lalu bertarung dengan pemain lain. Game ini berfokus pada kecepatan, taktik bertahan hidup, dan keterampilan menembak.
- Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) adalah game bergenre Multiplayer Online Battle Arena (MOBA). Dalam game ini, dua tim yang masing-masing terdiri dari lima pemain bertarung untuk menghancurkan basis lawan. Game ini membutuhkan strategi, kerja sama tim, dan komunikasi yang baik antar anggota.
Kapan Game Ini Cocok atau Tidak Cocok untuk Anak?
Aspek yang cocok untuk anak: Kedua gim ini dapat melatih kemampuan berpikir strategis, kerja sama tim (terutama di Mobile Legends), serta komunikasi dengan teman. Keterampilan motorik dan respons cepat juga bisa terasah.
Aspek yang tidak cocok untuk anak: Konten kekerasan yang disimulasikan, tekanan kompetisi yang tinggi, dan interaksi online yang tidak difilter. Anak-anak berisiko terpapar bahasa yang tidak pantas atau perundungan (bullying) dari pemain lain. Selain itu, sistem pembelian dalam aplikasi (in-app purchases) dapat memicu perilaku konsumtif yang tidak terkontrol.
1. Rating Usia Game Free Fire dan Mobile Legends
Sebelum membahas lebih jauh, mari kita pahami standar rating usia yang digunakan. Di Indonesia, sistem rating yang digunakan adalah Indonesia Game Rating System (IGRS). Namun, situs web yang melayani pangkalan data gim itu, saat artikel ini ditulis, sedang dalam perbaikan.
Biasanya, standar internasional seperti IARC (International Age Rating Coalition) atau PEGI (Pan European Game Information) bisa jadi rujukan. Ketentuannya bisa dibaca pada artikel lama tentang kiat mengecek usia layak main gim.
- Free Fire: Game ini sering mendapatkan rating usia 12+. Ini berarti konten di dalamnya dianggap sesuai untuk anak berusia 12 tahun ke atas. Namun Free Fire memiliki konten yang agak “bloody” atau berdarah sehingga lebih cocok untuk remaja daripada anak kecil.
- Mobile Legends: Sama seperti Free Fire, Mobile Legends umumnya memiliki rating usia 12+ atau 13+, tergantung pada sistem yang digunakan.
Mengapa ada rating usia? Rating ini tidak dibuat sembarangan. Mereka mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:
- Kekerasan: Meskipun gim-gim ini tidak menampilkan darah secara realistis, unsur kekerasan simulasi (seperti menembak atau bertarung) tetap ada.
- Interaksi Online: Game online memungkinkan interaksi dengan pemain asing melalui chat atau suara. Ini berisiko memaparkan anak pada cyberbullying atau bahasa yang tidak pantas.
- Pembelian dalam Aplikasi (In-App Purchases): Banyak game menawarkan item virtual berbayar. Tanpa pengawasan, anak bisa menggunakan uang orang tua tanpa izin.
2. Kematangan Emosional Anak
Mematuhi rating usia adalah langkah awal yang baik, tetapi itu tidak cukup. Setiap anak memiliki tingkat kematangan emosional yang berbeda. Seorang anak berusia 12 tahun mungkin sudah bisa membedakan antara realitas dan fiksi, sementara yang lain mungkin belum.
Penting bagi Anda untuk mengevaluasi beberapa hal sebelum mengizinkan anak bermain:
- Kemampuan Mengatur Emosi: Apakah anak Anda bisa mengendalikan emosinya saat kalah? Atau dia cenderung marah dan frustasi?
- Memahami Batasan Waktu: Apakah dia bisa mematuhi batasan waktu bermain yang Anda tetapkan?
- Sikap terhadap Uang: Apakah dia mengerti nilai uang dan mengapa tidak boleh membeli item dalam game tanpa izin?
Peran Aktif Orang Tua
Alih-alih melarang, pendekatan yang lebih efektif adalah dengan terlibat. Ini yang disebut melek media, di mana Anda dan anak sama-sama memahami dampak dari konten yang dikonsumsi.
Berikut beberapa tips praktis yang bisa Anda lakukan:
- Komunikasi Terbuka: Ajak anak bicara tentang game yang ia mainkan. Tanyakan siapa teman-teman online-nya dan apa yang membuat game itu seru.
- Batasan Jelas: Tetapkan aturan yang jelas, seperti jam berapa boleh bermain dan berapa lama durasinya. Gunakan fitur kontrol orang tua yang tersedia di smartphone atau aplikasi game.
- Pahami Game-nya: Jika memungkinkan, coba mainkan game tersebut bersama anak. Ini akan memberi Anda wawasan langsung tentang konten dan interaksi di dalamnya, sekaligus menjadi momen bonding yang menyenangkan.
- Edukasi Pembelian: Jelaskan bahaya in-app purchases. Pastikan akun pembayaran Anda dilindungi kata sandi dan anak tidak bisa melakukan pembelian tanpa persetujuan Anda.
Pada akhirnya, keputusan untuk mengizinkan anak bermain Free Fire atau Mobile Legends kembali pada Anda. Dengan memahami rating usia dan, yang terpenting, mendampingi mereka dengan komunikasi yang terbuka, Anda telah menjadi orang tua yang melek media dan membantu anak tumbuh menjadi gamer yang bertanggung jawab.
*Photo by Pandhuya Niking via Unsplash
Komentar Anda?