Apa & Mengapa Melek Media?

Melek media adalah kemampuan berpikir kritis dan bertindak secara arif dalam menghadapi informasi.
Apa Itu Media

Media, dulu

Istilah “media” lazimnya mengacu pada kendaraan atau sarana penyampaian pesan kepada khalayak yang ditargetkan. Media melalui TV, radio, cetakan, luar ruang, dan/atau internet merupakan instrumen untuk menyampaikan pesan kepada publik.

Ada masanya ketika persebaran informasi dimonopoli pihak-pihak tertentu—pengelola media massa. Media sebagai perantara sumber informasi di satu sisi, dan khalayak sebagai target di sisi yang lain, punya peran sangat penting. Ekosistem “lama” sebelum maraknya internet ini digambarkan dengan baik dalam sebuah visualisasi Value Network Map: “Old News Story”1Peggy Holman (2009). Value Network Map. Journalism That Matters (diakses 2 Maret 2021)  .

Peta ini dibuat dalam sebuah ajang jurnalisme pada 2008 di Silicon Valley, Amerika Serikat. Parapihak dalam ekosistem pemberitaaan kala itu tergambar dalam visualisasi di bawah ini. Ada sumber berita dan aparat pemerintah atau tokoh non-formal di masyarakat, yang terhubung secara langsung dengan para reporter dan/atau fotografer dalam pembuatan berita. Old to present v3 letter darkened med res Hasil peliputannya diolah editor, kemudian diterbitkan (oleh penerbit). Selain berita, ada pengiklan yang juga ingin mengirim pesan kepada khalayak lewat media (yang diterbitkan penerbit). Setelah beragam “informasi” dikemas dalam media, saatnya didistribusikan kepada khalayak. Distributor, dari pemilik gudang hingga loper koran di jalanan, menjadi rantai akhir yang mengantarkan informasi kepada khalayak luas.

Sampai di sini dapat disimpulkan, siapa saja yang berkepentingan terhadap penyebaran informasi. Siapa yang bisa mengintervensi—langsung maupun tidak—produksi informasi yang disebarkan, dan siapa saja yang mempengaruhi penyampaian informasi kepada khalayak.

Ekosistem inilah yang menjadi dasar dalam melek media. Artinya, melek media harus bisa memahami proses informasi diciptakan, hingga diantarkan kepada publik. Selain berita, ada iklan yang juga berupa informasi. Keduanya menjadi ruang lingkup yang wajib dipelajari dalam lansekap melek media.

Media, sekarang

“Semua berubah saat negara api menyerang”. Demikian kira-kira ilustrasi paling nyata dari perubahan lansekap media setelah munculnya internet. Ekosistem lama yang kita bahas di atas, berubah total saat internet merajalela.

Kini, bukan hanya perusahaan media, pengiklan serta isi terbitannya yang harus dikritisi, tetapi juga semua komentar individu yang berniat menyebarkan berita lewat peranti komunikasi di tangannya.

Media, kini bukan saja tentang satu isi koran, majalah, atau radio/televisi beserta jajaran penyiarnya. Media juga tentang iklan di media-media lama maupun baru, dan semua jenis informasi yang diproduksi oleh individu yang terkoneksi internet—para “netizen yang mulia”.

________________

  • 1
    Peggy Holman (2009). Value Network Map. Journalism That Matters (diakses 2 Maret 2021)