Hati-hati Saat Berbagi (1,5 jam)?

Bagian pertama ini menyoal "Hati-hati saat berbagi" (Share with Care). Pada dasarnya materi ini tentang privasi di internet untuk segala usia. Pesan intinya, hampir tidak mungkin mengambil kembali apa yang Anda bagikan di internet, mengontrol siapa yang akan melihatnya, atau memperkirakan seberapa lama konten tersebut akan bertahan di dunia maya.

Jangan Tertipu Konten Palsu (1,75 jam)?

Penting untuk memahami bahwa kontak atau konten yang ditemukan secara daring belum tentu benar, dan bisa saja penipuan atau pencuri informasi, identitas, atau properti lain. Penipuan daring seringkali menggoda pengguna dari segala usia menanggapi postingan dan promosi palsu—terkadang dari orang yang berpura-pura menjadi seseorang yang mereka kenal.

Amankan Data Pribadi (1,5 jam)?

Siapa pun berselancar di Internet—game, telepon, asisten digital, komputer, dll.—perlu mengetahui dasar-dasar privasi dan keamanan daring. Melindungi perangkat dan informasi pribadi di dalamnya berarti memikirkan apa yang "masuk dan keluar" dan bijak dengan kata sandi.

Bersikap Baik itu Keren (1,25 jam)?

Internet dapat menonjolkan kebaikan juga hal-hal negatif. Belajar mengekspresikan kebaikan dan empati—dan bagaimana menanggapi hal negatif serta pelecehan—sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat dan mengurangi intimidasi, depresi, dan masalah lainnya.

Jangan Diam (1,25 jam)?

Penting bagi warganet untuk memahami bahwa mereka tidak sendirian saat melihat konten online yang menimbulkan rasa tidak nyaman—terutama jika bisa melukai seseorang. Jangan ragu untuk bertindak atau mencari bantuan dari seseorang yang dipercayai. Ketahuilah ada berbagai cara untuk mengambil tindakan.
5.2 Penonton atau penolong

Warganet perlu berlatih mengidentifikasi peran dalam insiden bullying atau perundungan (pelaku perundungan, target perundungan, penonton, dan penolong). Kali ini kita akan belajar apa yang harus dilakukan jika menyaksikan bullying berlangsung.

Dalam materi Penonton atau penolong berikut ini Anda akan:

  • Mengidentifikasi situasi pelecehan atau intimidasi online.
  • Membedakan apa artinya menjadi penonton atau penolong.
  • Mempelajari cara-cara menanggapi intimidasi ketika Anda melihatnya.
  • Memahami cara bersikap jika mengalami pelecehan.

Ingatlah bahwa di balik setiap nama layar dan karakter online atau avatar ada orang dengan perasaan yang nyata. Sangat penting untuk memperlakukan mereka sebagaimana kita ingin diperlakukan.

Ketika bullying terjadi, biasanya ada empat label yang menggambarkan bagaimana orang-orang yang terlibat dalam situasi tersebut.

  • Ada penyerang, atau orang yang melakukan perundungan.
  • Ada juga yang di-bully—dialah targetnya.
  • Ada saksinya, biasa disebut penonton atau pengamat.
  • Ada saksi yang mencoba membantu target atau memperbaiki keadaan. Mereka inilah Sang Penolong.

Jika Anda berada dalam situasi menjadi korban intimidasi atau perilaku buruk secara online, berikut adalah beberapa hal-hal yang dapat Anda lakukan:

Jika saya targetnya, saya bisa...
  • Mendiamkan atau mengabaikan saja,
  • Memblokir pelakunya,
  • Membela diri (tetapi jangan membalas karena membuat hal negatif berlanjut),
  • Melaporkan mereka—beri tahu orang tua, guru, saudara, atau orang lain yang dipercayai, dan gunakan alat pelaporan di aplikasi atau layanan untuk melaporkan kiriman, baik dalam bentuk teks, foto, atau jenis konten lainnya.

Jika menjadi penonton atau pengamat ketika pelecehan terjadi, Anda punya kuasa untuk campur tangan dan melaporkannya—saat online maupun offline. Bila memilih jadi penonton, Anda mungkin tak payah menghentikan intimidasi atau membantu si korban. Namun, Anda juga bisa memilih untuk mendukung korban dan mengambil sikap demi kebaikan.

Jika saya penonton, saya dapat membantu dengan ...
  • Menemukan cara untuk bersikap baik atau mendukung korban secara pribadi lewat panggilan telepon, teks, atau pesan langsung,
  • Mendukung korban secara terbuka dengan mengatakan sesuatu yang baik tentang mereka sebagai tanggapan atas komentar atau postingan yang kejam,
  • Dukungan publik lainnya, mendapatkan sekelompok teman untuk membuat komentar yang baik tentang orang yang menjadi sasaran (tanpa maksud apa pun terhadap penyerang, karena Anda memberi teladan, bukan membalas dendam),
  • Mengecam perilaku jahat dalam komentar atau balasan, semisal menyebutnya “Tidak keren” (ingat untuk menyebut perilakunya bukan orangnya—bila Anda nyaman melakukannya),
  • Tidak menyebarkan drama kepada publik, misalnya dengan membagikan, memposting ulang, atau memberi tahu orang-orang tentang postingan jahat dimaksud,
  • Melaporkan pelecehan, memberi tahu seseorang yang dapat membantu, misalnya orang yang berpengaruh seperti orang tua, guru, atau pihak-pihak lain yang terpercaya di mata pihak berkonflik.

Berikut adalah contoh-contoh situasi perundungan atau pelecehan online, dan memiliki daftar pilihan untuk merespons. Setiap pilihan bisa jadi contoh perilaku penonton atau penolong. Baca setiap pilihan dan tentukan mana perilaku yang bakal ditunjukkan seorang penonton atau penolong!

Skenario-1

Seorang teman menjatuhkan ponselnya di sekitar lapangan sepak bola sekolah. Seseorang menemukannya, dan mengirim pesan yang sangat kejam tentang siswa lain ke grup tim sepak bola—membuat si pemilik ponsel jadi tertuduh pengirim pesan jahat tersebut! Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya yang mengirim pesan itu.

Skenario-2

Bu Guru membuat blog kelas untuk Mapel Bahasa dan memberikan akses kepada setiap siswa untuk menulis, menyunting, dan berkomentar. Keesokan harinya Bu Guru sakit, dan penggantinya tidak menyadari telah terjadi kekacauan blog itu: Seseorang membuat komentar sangat kejam tentang salah satu siswa di kelas.

Skenario-3

Anda sedang memainkan game online bersama teman-teman. Biasanya obrolan dalam gim sebatas apa yang terjadi di dalam game. Sedikit melenceng dan jadi debat panas itu biasa, misal karena persaingan antar-teman. Kali ini, satu pemain mulai mengatakan hal-hal yang sangat buruk tentang teman Anda. Si pelaku tidak juga berhenti, aksinya bahkan berlanjut pada hari berikutnya. 

Sekarang Anda tahu bahwa seorang penonton dapat menggunakan “kekuatan super” berupa empati dan membantu korban perundungan. Anda pun bisa menjadi penolong. Pilihan sepenuhnya ada di tangan Anda.