Beranda  »  Tata Laksana » Untuk Umum   »   Fondasi Berkomunikasi dengan AI (1)

Fondasi Berkomunikasi dengan AI (1)

Oleh: Melekmedia -- 18 Mei, 2025 
Tentang: , , ,  –  Komentar Anda?

andres siimon fondasi prompting unsplash

Kecerdasan buatan atau akal imitasi (AI), khususnya AI generatif (GenAI), kini bukan lagi hal asing. Ia mampu menghasilkan teks, gambar, kode, dan lainnya. Misalnya ChatGPT atau Google Gemini menunjukkan potensi besar AI sebagai asisten digital.

Namun, kemampuan AI ini sangat bergantung pada cara pengguna memberinya instruksi. Proses memberi instruksi ini disebut “prompting“, dan input yang kita berikan adalah “prompt“. Prompt yang baik adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang relevan, akurat, dan sesuai harapan dari AI.

Menguasai prompting ibarat belajar bahasa baru untuk berbicara dengan AI. Ini keterampilan penting di era digital. Dalam serial artikel Menguasai Seni “Prompting” untuk GenAI bagian pertama ini akan memandu Anda menjadi “prompt engineer” yang lebih baik. Di bagian ini, kita fokus pada fondasi: memastikan komunikasi kita dengan AI itu jelas.

Pilar Dasar Prompting yang Efektif

AI memproses instruksi berdasarkan pola data. Ia tidak bisa membaca pikiran atau niat tersembunyi. Karena itu, kejelasan dalam prompt sangat fundamental.

Pilar 1: Kejelasan – Hindari Ambiguitas

Prompt harus lugas, mudah dipahami, dan tidak bermakna ganda.

  • Mengapa penting: AI akan “menebak” jika prompt kabur, seringkali menghasilkan respons yang tidak sesuai.
  • Contoh:
    • Buruk: “Tulis tentang olahraga.” (Terlalu umum)
    • Baik: “Tulis artikel blog singkat tentang manfaat lari pagi untuk kesehatan jantung.” (Topik dan format jelas)
  • Tips: Gunakan kalimat sederhana. Sampaikan permintaan utama di awal. Hindari jargon (kecuali konteksnya teknis). Pastikan instruksi tidak kontradiktif.

Pilar 2: Spesifik – Berikan Detail Penting

Setelah instruksinya jelas, tambahkan detail relevan agar AI tahu persis apa yang Anda mau.

  • Mengapa penting: Detail membantu AI mempersempit fokus dan memberikan hasil yang spesifik, bukan generik.
  • Contoh:
    • Buruk: “Buat resep.” (Resep apa? Untuk berapa orang?)
    • Baik: “Buat resep sup ayam sederhana untuk 4 porsi, dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan di rumah.” (Sangat spesifik)
  • Apa yang bisa dibuat spesifik: Topik, sub-topik, elemen yang harus ada/tidak ada, panjang output, khalayak target (akan dibahas di pilar 3).

Pilar 3: Konteks – Beri AI Latar Belakang

Konteks membantu AI memahami mengapa Anda meminta sesuatu dan untuk siapa output itu.

  • Mengapa penting: Konteks membantu AI menyesuaikan nada, kedalaman penjelasan, dan gaya bahasa.
  • Contoh:
    • Buruk: “Jelaskan tentang inflasi.” (Bisa terlalu teknis atau terlalu sederhana)
    • Baik: “Jelaskan tentang inflasi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa SMA untuk tugas sekolah mereka.” (Memberi konteks audiens dan tujuan)
  • Jenis konteks: Tujuan penggunaan (presentasi, surel, posting medsos), khalayak target (ahli, awam, anak-anak), informasi latar belakang terkait topik.

Pilar 4: Format yang Diinginkan – Arahkan Bentuk Output

Sebutkan format spesifik yang Anda inginkan agar AI menyajikan informasi sesuai kebutuhan Anda.

  • Mengapa penting: Menghemat waktu Anda menata ulang output.
  • Contoh permintaan format:
    • “Sebutkan 3 alasan mengapa pentingnya daur ulang dalam format daftar bullet points.”
    • “Bandingkan ponsel A dan B dalam format tabel dengan kolom ‘Fitur’, ‘Kelebihan’, dan ‘Kekurangan’.”
    • “Tulis draf surel perkenalan dalam format email standar.”

Studi Kasus: Mencari Ide Judul Buku Anak

Menggabungkan keempat pilar:

  • Prompt buruk: “Ide judul buku.”
  • Prompt menggunakan pilar dasar:
    • Kejelasan: Ide judul untuk buku anak.
    • Spesifik: Untuk anak usia 3-5 tahun. Topiknya tentang petualangan hewan di hutan. Minta 10 ide.
    • Konteks: Tujuannya untuk menarik minat baca balita.
    • Format: Sajikan dalam format daftar bernomor.
  • Gabungan prompt efektif: “Berikan 10 ide judul untuk buku anak usia 3-5 tahun. Topiknya tentang petualangan hewan di hutan. Ide-ide ini harus menarik minat baca balita. Sajikan dalam format daftar bernomor.”

Menguasai pilar kejelasan, spesifik, konteks, dan format adalah fondasi kuat dalam prompting. Ini langkah awal untuk berkomunikasi efektif dengan GenAI. Hasilnya akan jauh lebih spesifik dan berguna.

Teruslah berlatih dan eksperimen. Perubahan kecil pada prompt bisa sangat memengaruhi hasil.

Di artikel berikutnya, kita akan melangkah ke teknik prompting tingkat lanjut. Kita akan belajar “memahat” respons AI dengan lebih detail, memberikannya peran, dan bahkan mengajarinya dari contoh.

Sampai jumpa!

Photo by Andres Siimon on Unsplash

Artikel lain sekategori:

Komentar Anda?