Beranda  »  Tata Laksana » Untuk Umum   »   Tips Melindungi Perangkat Android

Tips Melindungi Perangkat Android

Oleh: Melekmedia -- 15 Agustus, 2025 
Tentang: ,  –  Komentar Anda?

a cell phone sitting on top of a white table

Ponsel Android telah menjadi target favorit bagi para penjahat siber karena menyimpan berbagai informasi pribadi yang sangat berharga. Untuk melindungi perangkat Anda, sangat penting memahami ancaman-ancaman yang paling umum dan bagaimana cara menghadapinya.

Wajar bila perangkat berbasis Android jadi incaran, karena di dunia penggunanya hampir 75% dari seluruh perangkat bergerak yang ada. Beberapa ancaman populer yang perlu diwaspadai adalah malware, perangkat lunak berbahaya seperti virus atau trojan yang dapat mencuri informasi atau merusak sistem.

Ada juga phishing, di mana penipu mengirim pesan palsu untuk memancing Anda agar memberikan data pribadi. Ancaman lainnya adalah spyware, yang dirancang khusus untuk memata-matai aktivitas Anda, serta serangan Man-in-the-Middle (MITM), di mana penyerang mencegat komunikasi Anda lewat jaringan publik.

Dengan memahami ancaman-ancaman ini, Anda bisa lebih bijak dalam mengambil tindakan untuk menjaga keamanan perangkat Android Anda. Berikut adalah tips perlindungan lengkap dengan penjelasan mengenai ancaman yang mengintai di setiap langkah.

1. Melindungi Perangkat dengan Selalu Update

Ancaman yang paling umum adalah malware dan eksploitasi celah keamanan. Penyerang bisa menggunakan celah yang sudah diketahui untuk menyusup ke perangkat Anda, mencuri data, atau bahkan mengendalikan perangkat dari jarak jauh.

  • Gunakan Versi OS Terbaru: Pembaruan OS sering kali berisi perbaikan untuk kerentanan keamanan yang ditemukan oleh para peneliti. Jika Anda tidak memperbarui, perangkat Anda akan tetap rentan terhadap serangan yang sudah ada solusinya.
  • Perbarui Semua Aplikasi: Aplikasi yang usang bisa menjadi pintu masuk bagi penyerang. Mereka bisa menyisipkan kode berbahaya ke dalam aplikasi lama atau mengeksploitasi bug yang belum diperbaiki.
  • Pilih Aplikasi dari Sumber Terpercaya: Mengunduh aplikasi dari sumber tidak resmi berisiko besar karena aplikasi tersebut sering kali sudah disusupi dengan malware, spyware, atau ransomware.
  • Hapus Aplikasi yang Tidak Digunakan: Aplikasi yang tidak digunakan bisa menjadi celah keamanan pasif. Jika aplikasi tersebut memiliki bug yang belum diperbaiki, penyerang bisa memanfaatkan kelemahan itu untuk menyusup ke perangkat Anda.

2. Perhatikan Setelah Privasi dan Keamanan Aplikasi

Aplikasi bisa mengakses banyak peranti keras pada ponsel, begitu pula data atau metadata yang tersimpan di dalamnya. Dari situ bisa muncuk pengawasan yang tidak diinginkan dan penyalahgunaan data pribadi. Penyerang atau bahkan perusahaan bisa mengumpulkan data Anda melalui aplikasi.

  • Batasi Penggunaan Aplikasi Media Sosial: Aplikasi media sosial cenderung mengumpulkan banyak data, dan data ini bisa diretas atau disalahgunakan. Mengaksesnya melalui peramban yang aman bisa mengurangi jejak digital Anda.
  • Kelola Izin Aplikasi: Aplikasi yang meminta izin yang tidak relevan (misalnya, aplikasi senter yang meminta akses ke kontak) bisa menjadi indikasi adanya spyware. Membatasi izin yang tidak diperlukan akan mencegah aplikasi tersebut untuk mengakses data sensitif Anda.

3. Optimalkan Pengaturan Perangkat

Karena aplikasi bisa mengakses peranti keras, ancaman yang terkait adalah pelacakan lokasi, akses tidak sah ke akun, dan risiko koneksi yang tidak aman. Misalnya pencurian data lokasi yang bisa digunakan untuk melacak lokasi tanpa izin. Contoh lain yang lebih ekstrem seperti pemanfaatan bluetooth untuk mengakses perangkat secara tidak sah.

  • Kelola Lokasi: Penyerang bisa melacak pergerakan Anda secara fisik melalui data lokasi yang disimpan. Mematikan layanan lokasi dan membersihkan riwayatnya secara berkala dapat mencegah pelacakan fisik yang tidak diinginkan.
  • Kunci Layar: Tanpa kunci layar, siapa pun yang memiliki akses fisik ke perangkat Anda bisa dengan mudah mencuri data atau mengakses aplikasi Anda. Ini adalah perlindungan dasar dari pencurian data fisik.
  • Nonaktifkan Konektivitas yang Tidak Digunakan: Membiarkan WiFi atau Bluetooth aktif di tempat umum bisa membuka celah bagi penyerang untuk melakukan serangan man-in-the-middle atau mengirimkan kode berbahaya ke perangkat Anda.

4. Perlindungan Fisik dan Tindakan Lanjutan

Aksi pengawasan secara visual atau audio biasanya dilakukan tanpa sepengetahuan pengguna, dan sulit melacak kapan peranti tersebut diakses. Maka, perlindungan fisik terkadang dibutuhkan, seperti menutup kamera, atau membungkam microphone.

Ada pula pelacakan sangat canggih yang tidak bisa dicegah oleh perlindungan digital biasa. Ini butuh pencegahan ekstrem, misal tidak mengaktifkan akun Google. Namun, konsekuensinya besar, sehingga pilihan ini hanya untuk Anda yang benar-benar paham.

  • Gunakan Pelindung Fisik: Pelindung privasi dan penutup kamera adalah perlindungan sederhana dari pengawasan visual oleh orang lain atau peretas yang mengaktifkan kamera Anda tanpa izin.
  • Gunakan Dummy Plug: Gunakan colokan headphone palsu dengan mikrofon non-aktif. Meski, tidak semua model otomatis memutus mikrofon internal ketika headset terhubung.
  • Aksesori Hardware Mute: Ada adaptor jack/USB-C khusus yang memutus jalur mikrofon, misalnya Mic Blocker (pastikan yang benar-benar memutus rangkaian, bukan hanya resistor palsu).
  • Case Anti-mikrofon: Beberapa casing keamanan punya saklar fisik untuk menonaktifkan mikrofon, tapi ini jarang dan biasanya untuk ponsel khusus keamanan.
  • Tindakan Lanjutan: Menggunakan Android tanpa akun Google atau mengganti OS adalah langkah ekstrem untuk menghindari pelacakan yang dilakukan oleh perusahaan teknologi besar. Ini memberikan Anda kontrol penuh atas data Anda, tetapi memerlukan pemahaman teknis yang lebih dalam.

Dengan memahami ancaman di balik setiap langkah perlindungan, Anda bisa lebih bijak dalam mengambil tindakan untuk menjaga keamanan perangkat Android Anda.

*Photo by Andrey Matveev via Unsplash

Artikel lain sekategori:

Komentar Anda?


Topik
Komentar
Materi Kursus