M-01 Kepercayaan pada Jurnalisme (2,5j)?

Ruang redaksi harus berjuang mengemban peran sejarah mereka sebagai penjaga gerbang informasi, yang produknya bisa membantu menentukan kebenaran.

M-02 Kekacauan Informasi (3j)?

Modul ini menyarankan penggunaan istilah misinformasi dan disinformasi, daripada "berita palsu". Di dalamnya akan mengulas berbagai jenisnya dan posisinya dalam spektrum “kekacauan informasi”.

M-03 Tantangan Industri Berita (3,5j)?

Modul ini menguraikan runtuhnya model bisnis media berita komersial di era digital. Bersamaan dengan itu, transformasi digital dan munculnya media sosial telah memungkinkan legitimasi serta penyebaran disinformasi dan misinformasi.

M-04 Melawan Kekacauan Informasi (6,5j)?

Para peserta akan belajar cara mengembangkan dan menggunakan kerangka kerja berpikir kritis dari “Penilaian Reflektif yang Berorientasi” yang melibatkan penggunaan analisis, penafsiran, evaluasi, pengaturan diri, penarikan kesimpulan, dan penjelasan.

M-05 Pemeriksaan Fakta (2,5j)?

Modul ini berupaya membekali peserta dengan metodologi untuk mendeteksi klaim yang faktanya bisa diperiksa dan mengevaluasi bukti secara kritis, sesuai dengan norma dan standar etika.

M-06 Verifikasi Media Sosial (3j)?

Modul ini memperkenalkan berbagai strategi untuk menentukan keaslian sumber, foto, dan video, terutama konten yang dibuat pengguna (user-generated content, UGC) yang dibagikan melalui media atau jejaring sosial.

M-07 Melawan Pelecehan Daring (5j)?

Modul ini melawan upaya disinformasi dan minsinformasi yang menarget jurnalis dan penerbit daring lainnya, termasuk narasumber, yang berusaha memverifikasi atau membagikan informasi dan komentar.
M5.1 Contoh pemeriksaan fakta

Contoh pemeriksaan fakta

Ada dua gelombang besar pemeriksaan fakta yang muncul dan berhasil dikenali. Gelombang pertama didorong oleh Hadiah Pulitzer 2009 untuk liputan nasional kepada PolitiFact, sebuah proyek pemeriksaan fakta yang diluncurkan lebih dari setahun sebelumnya oleh St Petersburg Times (sekarang Tampa Bay Times) di Florida, AS.

Inovasi PolitiFact menilai klaim dengan alat “Truth- O-Meter”, yang menambahkan lapisan struktur dan kejelasan dalam pemeriksaan fakta. Meski, bagi para kritikus pemeringkatan ini dianggap memasukkan subjektivitas pada proses tersebut.

Berikut pemeringkatan “Truth- O-Meter” menurut PolitiFact:

  • Benar: Pernyataan itu akurat dan tidak ada hal signifikan yang hilang.
  • Sebagian besar benar: Pernyataan itu akurat tapi membutuhkan klarifikasi atau
    informasi tambahan.
  • Setengah benar: Pernyataan itu sebagian akurat tapi menghilangkan detail-detail penting atau mengambil hal-hal di luar konteksnya.
  • Sebagian besar salah: Pernyataan itu berisi beberapa unsur kebenaran tapi mengabaikan fakta-fakta penting yang akan memberikan kesan berbeda.
  • Salah: Pernyataan itu tidak akurat.
  • Kebohongan besar: Pernyataan itu tidak akurat dan tampak konyol.

Pendekatan terstruktur ini memperjelas apa yang dimaksud dengan pemeriksaan fakta politik—dan mengklarifikasi peran alat itu sebagai alat jurnalistik agar tokoh publik bertanggung jawab atas kata-kata mereka. Dalam prosesnya, menginspirasi lusinan proyek di seluruh dunia1Mantzarlis, A. (2017). In its first decade, PolitiFact helped define political fact-checking far beyond Washington, D.C. (daring) Poynter. (diakses 28/03/2018)..

Gelombang kedua proyek pemeriksaan fakta muncul setelah fenomena global “berita palsu”. Istilah ini, yang sekarang terkooptasi dan disalahgunakan, menggambarkan cerita sensasional yang sepenuhnya rekaan dan menjangkau khalayak secara luas dengan memanfaatkan algoritme media sosial.

Setelah Pemilu AS 2016, tampak jelas bahwa infrastruktur informasi daring sangat rentan terhadap disinformasi dan misinformasi. Makin banyak kelompok yang mengalihkan perhatian mereka pada pemeriksaan fakta. Modul ini akan berkonsentrasi pada pemeriksaan fakta model gelombang kedua tersebut. 

Gelombang kedua ini lebih memusatkan perhatian pada pemeriksaan klaim di ranah publik sekaligus membantah hoaks yang viral. Sanggahan bagian dari pemeriksaan fakta dan membutuhkan serangkaian keterampilan khusus yang sama dengan verifikasi (terutama konten yang dibuat pengguna (user-generated content atau UGC). Lihat diagram Venn berikut.

Pemeriksaan fakta dan verifikasi

Contoh organisasi pemeriksa fakta di dunia

Menurut data Lab Duke Reporters, ada 137 proyek pemeriksaan fakta yang aktif di 51 negara pada Desember 20172Stencel, M. (2017). Fact-checking booms as numbers grow by 20 percent. (daring) Duke Reporters Lab. (diakses 28/03/2018).. Meskipun Amerika Serikat adalah pasar terbesar untuk pemeriksaan fakta, beberapa proyek paling mendalam dan inovatif di bidang ini justru muncul di negara- negara lainnya.

Sebut saja pemeriksa fakta seperti Africa Check (Afrika Selatan, Senegal, Nigeria, dan Kenya), Chequeado (Argentina), Les Décodeurs (Prancis), Faktisk (Norwegia), dan Full Fact (Inggris Raya).

Berikut beberapa contoh pemeriksa fakta di dunia yang bisa dijadikan referensi:

________________