Dari web wellness.blogs.time.com, menyatakan bahwa balita bisa mendapat banyak masalah kesehatan jika terlalu banyak menonton Televisi. Masalah kesehatan yang bisa muncul antara lain kelebihan berat badan dan tingginya tekanan darah, masalah dengan konsentrasi dan perhatian mereka, serta bisa mempengaruhi kemampuan berbahasa. Yang paling berbahaya tentu saja menurunnya kualitas hubungan antara anak-orang tua. Mengenai bahaya televisi terhadap anak, pernah dibahas dalam blog ini sebelumnya.
Studies have linked excessive TV-watching in young children to all manner of ills: an increased risk of childhood obesity and high blood pressure, problems with attention and language development, and a decrease in the quality of relationships between children and parents.
Now new research, published Monday in the Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine, adds weight to the argument against watching too much TV, finding that kids who got more screen time at preschool age were more likely by age 10 to be disengaged at school, get picked on by classmates, be overweight and eat an unhealthy diet.
Tayangan iklan, yang seringkali menargetkan anak-anak, adalah iklan jajanan yang banyak mengandung gula. Sementara tontonan lain seperti film kartun, sangat sedikit yang ramah anak/balita. Orang tua harus lebih sabar, dan sebisa mungkin menjauhkan balita dari televisi. Dalam penelitian itu juga mengungkap, setiap 1 jam penambahan menonton televisi pada anak berusia 29 bulan, akan berdampak pada penurunan sebanyak 7% terhadap aktifitas di kelas sekolah, 6% terhadap kemampuan matematika, 13% terhadap kegiatan fisik di kala akhir pekan, 10% peningkatan waktu bermain video game, dan 10% peningkatan mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan di lingkungan bermain.
Selengkapnya, silakan baca dari: https://wellness.blogs.time.com/2010/05/03/negative-long-term-effects-of-too-much-tv-as-a-toddler/
*Gambar: https://www.sxc.hu/photo/1168091
Satu Komentar untuk “Jauhkan Televisi dari Balita di Rumah Anda”
Trackbacks: