Ada yang masih belum tahu apa itu online shop? Pada dasarnya online shop adalah sistem perdagangan barang maupun jasa yang dijajakan melalui media Internet menggunakan website sebagai alat atau tools untuk menangani kegiatan jual beli secara online. Intinya online shop sama saja dengan toko namun berbentuk online atau harus diakses melalui Internet.
Di luar negeri (khususnya negara maju) online shop sudah menjadi barang lumrah yang memang banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan bisnis lokal maupun go Internasional. Begitu juga halnya di Indonesia, saat ini banyak sekali dijumpai toko-toko berbasis online yang marak di Internet menggunakan website.
Tapi apakah anda tahu sejauh mana masyarakat kita memanfaatkan fasilitas online shop untuk mencetak pundi pundi rupiah dalam mengembangkan bisnis lokal? Dilihat dari hasil survey, sebagian penduduk Indonesia atau sekitar 40% masyarakat Indonesia menggunakan Internet untuk menunjang aktivitas sehari harinya. Namun masih sangat sedikit masyarakat kita yang benar benar memahami konsep online shop yang seharusnya.
Coba kita tengok pedagang online di Facebook. Rata rata mereka menggunakan fasilitas standar yang bukan untuk berjualan di platform terkenal itu. Salah satunya adalah penggunaan album foto dan tagging profile yang tidak sedikit pengguna lain jadi sangat terganggu dengan aktifitas tersebut; misalnya “mengotori” wall atau menjejali message inbox dengan berbagai promo produk.
Sebetulnya tidak untuk dipersalahkan, karena kondisi tersebut tergantung dari penggunanya itu sendiri, hanya saja hal itu akan membawa dampak buruk bagi beberapa pengguna awam. Salah satunya adalah penipuan yang dilakukan oleh beberapa orang tidak betanggung jawab yang menyamar menjadi pedagang online, apa jadinya jika mereka merayu calon korban dengan barang mewah tapi harga murah? contoh terburuk adalah kerugian material akibat melakukan transaksi tipuan.
Saya sedikit bercerita tentang kawan saya yang kedapatan sial karena akun facebook nya di bobol oleh cracker, secara kuantitas dia memang memiliki teman atau koneksi yang lumayan banyak (sekitar 4ribu orang). Satu hari setelah kejadian itu saya mendapat kabar bahwa akun yang di bajak sudah berubah profile menjadi identitas palsu yang mengatasnamakan online shop.
Tidak ada maksud untuk menyudutkan pedagang online di Facebook, tapi facebook itu sendiri memang bukan platform yang mumpuni untuk berdagang, apalagi jika si penjual menggunakan halaman profile standar atau fitur album foto untuk berdagang. Faktanya bukan hanya facebook yang dijadikan sarana berdagang dan ini berlaku untuk semua platform yang seharusnya bukan di gunakan untuk berjualan.
Jika kita bandingkan kegiatan jual beli di Facebook dengan salah satu forum terbesar di Indonesia yang dikenal dengan Lapak Online nya memang sangat jauh berbeda, salah satunya adalah kesadaran dari tiap penggunanya. Contohnya adalah pengguna forum yang cenderung kritis, apapun kejadian yang tidak berkenan atau kegiatan tipuan sekalipun akan dilaporkan dan ditindak tegas oleh pemilik website dan pengguna lainnya.
Asumsi saya adalah buruknya kesadaran pengguna Internet di negara kita sedikitnya akan membawa bencana bagi penggunanya itu sendiri, karena jika kita lihat sistem yang disajikan memang sudah memiliki karakter dan fungsi masing masing, apalagi sekelas facebook yang memang bukan platform sembarang jadi.