Beranda  »  Artikel » Pantau Media   »   Bias dalam Peliputan Konflik Gaza-Israel

Bias dalam Peliputan Konflik Gaza-Israel

Oleh: Melekmedia -- 27 Juni, 2025 
Tentang: ,  –  Komentar Anda?

pexels efrem efre palestine

Sebuah laporan dari Centre for Media Monitoring (CfMM) menuding British Broadcasting Corporation (BBC) secara sistematis menunjukkan bias dalam peliputan konflik Gaza-Israel antara 7 Oktober 2023 hingga 6 Oktober 2024.

BBC adalah lembaga penyiaran publik nasional Inggris. Didirikan pada 1922, BBC dikenal secara global atas reputasinya dalam menyediakan berita yang independen dan tidak memihak, serta program-program berkualitas di berbagai bidang seperti hiburan, pendidikan, dan dokumenter.

BBC dibiayai sebagian besar melalui lisensi televisi yang dibayarkan oleh rumah tangga di Inggris. Lisensi TV diperlukan untuk menonton atau merekam siaran TV langsung, termasuk melalui layanan streaming atau iPlayer. Selain mendanai BBC, lisensi ini juga untuk stasiun lainnya, S4C.

Studi berjudul “BBC on Gaza-Israel: One Story, Double Standards 2023-24” menganalisis lebih dari 35.000 konten, termasuk artikel online dan segmen siaran TV/radio, menyoroti apa yang disebutnya sebagai “pola sistematis yang mengkhawatirkan terhadap kewajiban imparsialitas BBC.”

Laporan CfMM ini, yang juga membandingkan liputan tentang konflik Ukraina, menemukan disparitas mencolok dalam hal pelaporan korban jiwa, pilihan bahasa, perlakuan terhadap suara-suara Palestina dan Israel, serta pemberian konteks sejarah.

Korban Jiwa Palestina Kurang Diberitakan

Salah satu temuannya adalah kematian warga Palestina cenderung kurang diberitakan secara proporsional. Meski korban tewas di pihak Gaza 34 kali lebih banyak dibandingkan Israel selama periode analisis (42.010 warga Palestina berbanding 1.246 warga Israel), langka dalam liputan BBC.

“BBC memberikan liputan kematian Israel 33 kali lebih banyak di seluruh artikel, dan 19 kali lebih sering di TV/radio, jika diukur berdasarkan per-kematian secara proporsional terhadap angka kematian Gaza-Israel 34:1,” demikian bunyi laporan tersebut.

Laporan ini juga mencatat judul-judul artikel BBC hanya menyebutkan korban Palestina dua kali lebih banyak daripada korban Israel, meski fakta menunjukkan ada perbedaan jumlah kematian yang sangat besar.

Selain itu, BBC sering kali menyertakan frasa “Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas” saat menyebutkan sumber berita seputar angka kematian warga Palestina—menurut CfMM hal ini “melemahkan kredibilitas angka korban jiwa dari pihak Palestina.”

Hierarki Bahasa dan Empati

Laporan yang dirilis pertengahan Juni 2025 itu menuduh BBC menerapkan hierarki bahasa yang bervariasi sesuai identitas korban dan pelaku. Kata-kata “pembantaian” atau “dibantai” diterapkan hampir 18 kali lebih sering pada korban Israel daripada korban Palestina dalam artikel mereka.

Demikian pula, istilah-istilah emosional seperti “kekejaman,” “pembantaian,” “barbar,” “mematikan,” dan “brutal” digunakan hampir empat kali lebih banyak saat menggambarkan korban Israel.

“Kata-kata ‘dibantai’, ‘tukang jagal’, ‘membantai’ digunakan secara eksklusif untuk korban Israel oleh koresponden dan presenter BBC,” ungkap laporan itu. Kata “pembunuhan” disebut 220 kali untuk tindakan terhadap Israel, dan hanya sekali untuk Palestina.

Selain itu, BBC dituding secara konsisten mengaburkan tanggung jawab Israel melalui bahasa pasif dalam judul berita ketika melaporkan serangan terhadap warga Palestina.

Misalnya pemilihan judul “Serangan udara di sekolah Gaza menewaskan setidaknya 15 orang”, alih-alih mengidentifikasi Israel sebagai pelakunya.

Suara Tak Seimbang dan Konteks yang Hilang

Laporan ini juga mengungkap ketidakseimbangan dalam kesempatan atau ruang yang diberikan oleh BBC kepada berbagai pihak untuk menyampaikan pandangan atau cerita mereka. BBC mewawancarai lebih sedikit warga Palestina daripada Israel (1.085 berbanding 2.350) di TV dan radio.

Presenter BBC disebut menyampaikan perspektif Israel 11 kali lebih sering daripada perspektif Palestina (2.340 berbanding 217), bahkan saat mewawancarai pihak ketiga netral seperti organisasi kemanusiaan.

Pada pertanyaan “Apakah Anda mengutuk”, BBC juga tidak adil. “Sementara BBC mencatat 38 narasumber untuk mengutuk serangan Hamas 7 Oktober, pertanyaan yang setara untuk mengutuk tindakan Israel tidak terjadi sama sekali,” demikian laporan tersebut.

Konteks pun sering kali dihilangkan dari pemberitaan. Tragedi 7 Oktober disebut setidaknya dalam 40% liputan BBC daring, namun hanya 0,5% artikel merujuk sejarah atau peristiwa kontemporer, seperti pendudukan dan kekerasan Israel terhadap warga Palestina sebelum 7 Oktober.

Laporan CfMM juga mengkritik upaya “menekan atau meminimalkan” isu genosida. Artikel-artikel BBC disebutkan tidak menyinggung genosida Israel, seperti referensi alkitabiah Netanyahu tentang Amalek atau klaim Presiden Herzog tentang tanggung jawab kolektif Palestina.

Presenter BBC secara aktif membungkam klaim genosida narasumber—dalam lebih dari 100 insiden yang didokumentasikan—meskipun organisasi hak asasi manusia seperti Amnesty International menyimpulkan bahwa genosida sedang terjadi.

Istilah “kejahatan perang” sehubungan dengan kekerasan Israel terhadap warga Palestina hanya disebutkan dalam 121 artikel BBC (3%).

Komentar tentang Temuan dalam Laporan CfMM

Laporan CfMM telah memicu berbagai komentar dan reaksi dari media lain, yang sebagian sejalan dengan temuan tersebut. Seorang jurnalis yang bekerja dekat dengan BBC, dikutip Byline Times, mengungkapkan mereka “terkejut melihat eksplisitnya kebijakan editorial BBC dan manajemen BBC memihak pada isu Israel.”

Jurnalis yang tak disebutkan namanya ini menambahkan ada staf BBC yang mengatakan “sumber PBB tidak dapat dipercaya” dan “sumber dari kalangan muslim cenderung dicurigai, bahkan ketika mereka adalah akademisi Barat yang kebetulan berdarah Palestina atau Arab.”

Middle East Eye menyoroti bahwa “Liputan BBC tentang perang Israel di Gaza ‘secara sistematis bias terhadap Palestina’, menurut analisis lebih dari 35.000 konten yang diproduksi oleh lembaga penyiaran publik Inggris.”

Sementara seorang juru bicara BBC menyatakan bahwa “Kami menyambut baik pengawasan dan mempertimbangkan semua umpan balik.” Ia juga menambahkan bahwa BBC “berencana untuk mempertimbangkan laporan tersebut dengan cermat dan mempelajari temuannya secara detail.”

Namun, Richard Burgess, Direktur Konten Berita BBC, dilaporkan meremehkan beberapa temuan. Misalnya, ketika berbicara di parlemen saat peluncuran studi tersebut, dan ditanya mengapa BBC tidak lebih fokus pada aktivitas Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) di atas Gaza.

“Saya tidak berpikir kita harus melebih-lebihkan kontribusi Inggris terhadap apa yang terjadi di Israel,” jawabnya. Ia bahkan menilai kontribusi Inggris tidak sebesar Amerika Serikat, yang seharusnya menjadi sorotan utama. Komentar terakhir ini dibantah salah seorang anggota parlemen.

Laporan CfMM ditutup dengan rekomendasi untuk BBC agar meningkatkan imparsialitasnya dengan menghargai nyawa warga Palestina secara proporsional dalam peliputan, menyamakan humanisasi semua korban, dan secara jelas mengidentifikasi pelaku.

Selain itu, BBC disarankan untuk menantang penyangkalan Israel, menghilangkan keraguan terhadap angka-angka korban Palestina, menyeimbangkan representasi juru bicara, tidak “menekan” diskusi tentang genosida atau kejahatan perang, dan mengungkapkan doktrin militer Israel.

*Photo by Efrem Efre from Pexels

Artikel lain sekategori:

Komentar Anda?